Rakortek Gubernur se Sumatera di Provinsi Riau


Rilis Berita : 2022-06-30 06:14:12

PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menjadi tuan rumah rapat koordinasi (Rakor) Gubernur se-Sumatera pada Kamis (30/6/2022) mendatang.

Dalam rakor itu akan dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Keuangan (Menkeu) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Bappenas) RI.

"Besok tanggal 30 Juni kita akan menggelar rakor Gubernur se-Sumatera. Ada lima poin yang akan dibahas dalam rakor tersebut," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, tuturnya.

SF Hariyanto mengatakan, dalam rakor itu Gubernur Riau akan mengundang 9 Gubernur se-Sumatera, yaitu Gubernur Aceh, Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Sumatera Barat, Gubernur Kepri, Gubernur Sumatera Selatan, Gubernur Jambi, Gubernur Lampung, Gubernur Bengkulu, dan Gubernur Bangka Belitung.

Lebih lanjut SF Hariyanto mengatakan, lima poin yang akan dibahas dalam rapat tersebut salah satu diantaranya adalah pembangunan rendah karbon seperti pembangunan berkelanjutan, peningkatan bauran energi, pengelolaan gambut dan mangrove.

Hadir pada Rakortek hari ini sebagai narasumber, Kadis LHK Provinsi Riau, Mamun Murod. Adanya diskusi mengenai pembangunan berkelanjutan dengan Gubernur Se Sumatera, maka telah disepakati 4 poin penting, pembentukan forum DAS dalam pengelolaan DAS bersama, pembentukan komunikasi ekosistem koridor satu bagian, pembentukan forum penanganan sampah bersama lintas provinsi, upaya bersama dalam penanganan perubahan iklim.

Mengenai pengelolaan gambut lintas provinsi, telah disepakati 3 poin penting, pembentukan forum penyelematan bersama gambut dan mangrove, upaya penyelematan bersama gambut dan mangrove dan upaya kerjasama penyelamatan gambut dan mangrove.

Kemudian dalam pembangunan berkelanjutan, terdapat usulan atau rekomendasi dari Gubernue se Sumatera, antara lain mendorong pemerintah pusat dalam mendorong mandatori anggaran sampah, mendorong Bappenas untuk fasilitasi penyusunan rencana pembangunan rendah karbon pulau sumatera, mendorong untuk terbentuknya energi terbarukan dan mendorong untuk meningkatkan ekspor.(MCR/DLHK)