Gubri Bersama BRGM Launching Program Kedai Kopi Riau


Rilis Berita : 2022-09-13 16:49:36

Pekanbaru Rabu (31/8/2022), Bertempat di Balai Serindit, Gedung Daerah Provinsi Riau, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama, Kadis LHK Provinsi Riau, Mamun Murod dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) meluncurkan Program Kedaireka Kolaborasi, Keterlibatan dan Inovasi (Kedai Kopi) Riau. Kedai kopi Riau ini merupakan inisiatif kerjasama antara Badan Restorasi Gambut dan Mangrove dan lembaga pendidikan Indonesia untuk menjaga lingkungan, khususnya gambut dan mangrove.

Saat ini, rencana kedai kopi Riau terkonsentrasi di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Bengkalis, Siak, Kepulauan Meranti dan Kabupaten Indragiri Hilir. Pada kesempatan ini Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Riau (UNRI) juga menggelar acara penyambutan mahasiswa restorasi gambut dan restorasi mangrove di Provinsi Riau.

Gubri Syamsuar mengatakan melalui kegiatan ini, Pemprov Riau dapat dibantu oleh mahasiswa IPB, termasuk UNRI, yang terjun langsung ke lapangan dan memberikan edukasi kepada masyarakat, baik itu pendidikan tentang cara menjaga lingkungan maupun mendidik petani Riau untuk belajar bertani ramah lingkungan dan bercocok tanam.

“Masyarakat Riau ini kan paling suka tanaman sawit, padahal sawit itu bukan satu-satu nya yang bisa mensejahterakan masyarakat, masih banyak tanaman lain yang bisa mensejahterakan. Kami berharap kesadaran inilah yang kami inginkan dari para mahasiswa muda turun kelapangan yang dapat mengedukasi masyarakat kami,” tutur Gubri.

Namun, Gubri menambahkan, saat ini pemerintah harus benar-benar peduli terhadap lingkungan, jika tidak maka akan berdampak pada berbagai hal, terutama lingkungan dan perekonomian.

Oleh karena itu, ia berharap ke depan, dengan upaya menjaga lingkungan, pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dan lebih maju, sekaligus menyelamatkan negara dan membuatnya berkelanjutan karena sekitar 60% wilayah Riau adalah lahan gambut dan Inhil merupakan Kawasan gambut yang paling luas dan terbesar di Indonesia.

“Jika dikelola dengan baik, lahan gambut ini dapat mengembangkan banyak potensi, seperti kopi Liberika, nanas, jahe, talas ungu, jagung, sagu, aren, kemudian cabe, padi dan lainnya”, lanjutnya.

"Inilah mengapa BRGM ditetapkan oleh pemerintah tentang bagaimana melakukan restorasi gambut. Sekarang kita tahu bahwa mangrove dan gambut memiliki peran dalam mengurangi emisi karbon, itu harus menjadi tugas kita bersama," pungkasnya. (MCR/DLHK)