Mengenal Sosok Pendamping Perhutanan Sosial Terbaik I Nasional Tahun 2024 Dari Provinsi Riau


Rilis Berita : 2024-08-15 15:13:54

Penulis: RUDI FORMEN,SST.,M.Si (Sebagai Koordinator Penyuluh Kehutanan DLHK Riau)

Menjadi seorang penyuluh kehutanan adalah suatu pilihan dalam meniti karir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Seseorang yang menyandang prediket penyuluh kehutanan dikatakan sebagai pejabat fungsional penyuluh kehutanan karena jabatan penyuluh kehutanan merupakan bagian dari jabatan fungsional tertentu dibawah binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan jabatan ini bisa juga disebutkan sebagai profesi. Beberapa personil penyuluh kehutanan ada yang memulai karirnya dari pengangkatan pertama PNS-nya dan ada juga yang melalui jalur inpassing ataupun perpindahan jabatan.

Profesi penyuluh kehutanan yang tugasnya melakukan bimbingan dan pembinaan kepada masyarakat di sekitar kawasan hutan ataupun masyarakat desa hutan berperan penting dalam melakukan pembinaan-pembinaan terhadap kelompok tani hutan (KTH), pemegang persetujuan perhutanan sosial, dan para pelaku usaha lainnya. Oleh sebab itu seorang penyuluh kehutanan dapat ditugaskan sebagai pendamping KTH ataupun pendamping perhutanan sosial di wilayah kerjanya.

Pada tahun 2024 salah seorang personil penyuluh kehutanan Dinas Lingkungan Hidup dan Provinsi Riau (DLHK Riau) yang bertugas di UPT KPH Mandah mendapat Penghargaan Terbaik I Nasional kategori pendamping perhutanan sosial. Untuk lebih kenalnya mari kita simak biodata beliau sebagai sosok terbaik satu tingkat nasional.

Nama : Hendri Meyedi, SE

NIP : 19800529 199903 1 001

Pangkat/ Gol : Penata Tk. I (III/d)

Jabatan : Penyuluh Ahli Muda

Alamat : Jalan SKB Kelurahan Sungai Beringin, Tembilahan, Indragiri Hilir

Status : Menikah, 1 istri dan 4 orang anak

TTL : Wonosobo, 29 Mei 1980

Daerah asal : Desa Karang Jaya Kec. Merbau Mataram, Lampung Selatan, Propinsi Lampung (Desa di sekitar kawasan hutan)

Pendidikan SLTA : SKMA Pekanbaru (Tamat 1998)

Pendidikan S1 : Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia(Tamat 2009)

Bapak Hendri Meyedi, SE memulai karirnya sebagai penyuluh kehutanan pada tahun 2021 dengan prosedur perpindahan jabatan yang ditempuh melalui jalur inpassing diawal tahun yang sama. Beliau sebagai penyuluh kehutanan yang ditugaskan di UPT KPH Mandah memiliki wilayah kerja penyuluhan pada 3 (tiga) kecamatan yaitu: Kec. Batang Tuaka, Kec. Kuala Indragiri, dan Kec. Concong.

Walaupun dalam kurun waktu yang singkat tetapi Bapak Hendri Meyedi bisa mengukir keberhasilannya sebagai penyuluh pendamping perhutanan sosial terbaik ditingkat nasional. Perjalanan karir beliau sebagai pendamping perhutanan sosial sebagai berikut:

1. Tahun 2021 Pendamping PS pada LPHD Sungai Piyai;

2. Tahun 2022 Pendamping PS pada LPHD Sungai Piyai;

3. Tahun 2023 Pendamping PS pada LPHD Tanjung Melayu;

4. Tahun 2024 Pendamping PS pada LPHD Sungai Piyai dan LPHD Sapat;

5. Tahun 2022-2024 aktif melakukan pendampingan pra persetujuan kepada POKMAS (kelompok masyarakat) yang ingin mengajukan usulan perhutanan sosial. Dalam hal tersebut terlibat sebanyak 19 kali dalam mendampingi pra persetujuan baik yang di fasilitasi oleh UPT KPH Mandah maupun oleh NGO yang berkegiatan di wilayah kerja UPT KPH Mandah.

Penuturan beliau sebagai penyuluh pendamping perhutanan sosial memang tidaklah mudah dan tentu menemui liku-liku perjalanan yang bisa membuatnya sukses. Sebagai succes story yang kita kutip dari yang disampaikannya seperti ini: “Sejujurnya saya tidak mengetahui apa yang menjadi kriteria penilaian sebagai pendamping perhutanan sosial yang menobatkan diri saya sebagai pendamping PS terbaik I tingkat nasional. Bahkan saya sendiri tidak memiliki motivasi dan strategi khusus untuk meraih predikat sebagai pendamping PS terbaik. Saya merasa secara tiba-tiba saja saya diminta untuk menjadi nominee perwakilan sekwil 2 BPSKL Wilayah Sumatera untuk berkompetisi melawan nominee PPS sekwil 1 dan sekwil 3. Dan ternyata saya terpilih untuk menjadi pemenang tingkat BPSKL Wilayah Sumatera dan diikutsertakan kembali untuk berkompetisi melawan PPS yang berasal dari BPSKL dari 5 wilayah lainnya. Singkatnya saya terpilih oleh KLHK RI untuk menjadi pemenang peringkat I Tingkat Nasional”. Tapi kita yakin bahwa penunjukan beliau sebagai nominee perwakilan BPSKL Wilayah Sumatera ditinjau dari ketekunannya dalam bertugas mendampingi PS dan kerapian administrasinya sudah mumpuni. Seorang pendamping perhutanan sosial mungkin memang bisa sangat aktif dilapangannya dalam melakukan pembinaan terhadap sasaran suluhnya tetapi terkadang lemah dalam administrasinya karena kemampuan dalam komputasi yang masih terbatas ataupun pemanfaatan teknologi aplikasi internet. Namun kedua hal tersebut memang sudah dimiliki Bapak Hendri Meyedi, SE.

Dalam melakukan pendampingannya beliau menuturkan pelaksanaan proses pendampingan kepada KPS selama beberapa tahun ini saya merasa tidak ada motivasi dan strategi khusus ya, saya bekerja normal seperti biasanya saya bekerja. Saya hanya berusaha melaksanakan tugas-tugas dan target-target pendampingan yg termuat didalam standar opersional prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh BPSKL Wilayah Sumatera serta juga menyesuaikan dengan peraturan-peratutan yang terkait dengan PS. Selama saya melaksanakan pendampingan saya biasanya berusaha melaksanakan target-target pendampingan yang selalu saya kerjakan dengan tuntas, artinya target-target sebagai pendamping dapat kami capai semua, yang biasanya terdiri dari 8 sampai 10 target dalam setiap pendampingan. Target-target tersebut antara lain berupa sosialisasi PS, penyusunan dokumen perencanaan KPS yakni RKPS dan RKT, melakukan pembentukan KUPS, identifikasi potensi produk yang bisa di usahakan, pendampingan pelaporan data produksi KUPS, pendampingan penetapan produk, pendampingan updating data komoditas KUPS, Pendampingan pelaporan NTE, pendampingan akses permodalan dan akses pemasaran.

Pencapaian prediket terbaik yang diperoleh Bapak Hendri Meyedi, SE dalam pendampingan PS dimulai pada tahun 2022 dimana KUPS yang didampinginya berhasil mencapai kategori Gold atas nama KUPS Nipah Sungai Piyai Lestari dengan komoditasnya Lidi Nipah Kering dan Daun Nipah Kering. Atas keberhasilannya dalam mendampingi KUPS yang berhasil ke kelas GOLD maka pada tahun 2022 tersebut beliau di nobatkan sebagai Pendamping Perhutanan Sosial terbaik untuk Provinsi Riau dan pencapaian berikutnya pada tahun 2023 beliau juga dinobatkan sebagai Pendamping Perhutanan Sosial terbaik untuk tingkat Provinsi Riau yang ditetapkan oleh BPSKL Wilayah Sumatera.

1. Konflik internal Kelompok Perhutanan Sosial (KPS)/ Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS);

2. Konflik antara KPS/KUPS dengan Kepala Desa;

3. Masih sedikitnya Sumberdaya manusia berkualitas yang terlibat di KPS/ KUPS sehingga masih perlu waktu yang cukup untuk meningkatkan kapasitas kelompok;

4. Mayoritas anggota/ masyarakat desa berorientasi kepada bantuan dari pemerintah;

5. Sarana dan prasarana pendukung usaha KUPS masih minim sehingga terhambat dalam memenuhi kebutuhan ekspor (produk lidi nipah);

6. Akses ke Hutan Desa yang masih rendah karena daerah pesisir sangat tergantung dengan pasang surut dan menggunakan moda transportasi air;

Masalah dan hambatan yang ditemui tidaklah membuat beliau mundur dan menyerah tetapi hal tersebutlah yang membuatnya semakin tangguh dan teruji dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan perhutanan sosial di lapangan. Menurut penulis mungkin bisa jadi motto beliau adalah “Dicoba dulu, diamati, dianalisa, dan diselesaikan”.

Dengan pengalaman yang mumpuni dalam melakukan pendampingan perhutanan sosial beliau memiliki harapan kedepan program Pendamping Perhutanan Sosial ini bisa terus dilanjutkan dan ditingkatkan mengingat KPS-KPS baru terus bermunculan dan target capaian luasan program perhutanan sosial di Provinsi Riau masih belum tercapai. Begitu juga program-program DLHK Provinsi Riau maupun KPH bisa lebih fokus pada penguatan kapasitas KUPS sehingga bisa memunculkan KUPS-KUPS yang berkualitas yang bisa mewakili Provinsi Riau ke pentas nasional ditahun-tahun mendatang.

Kesan Bapak Hendri Meyedi, SE dalam melaksanakan pendampingan perhutanan sosial, beliau melihat bahwa masyarakat sekitar kawasan hutan masih betul-betul memerlukan kehadiran pendamping agar bisa membantu mereka untuk memperoleh pendampingan dalam melaksanakan kegiatan perhutanan sosial.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi kita dalam melakukan pendampingan perhutanan sosial di Provinsi Riau dan Indonesia umumnya. Kiat-kiat yang perlu dilakukan disetiap wilayah memang mempunyai kekhasannya masing-masing tetapi kiat yang dilakukan Bapak Hendri Meyedi, SE bisa menjadi pedoman kita dalam mendampingi perhutanan sosial.

Kita berharap agar program perhutanan sosial yang di Provinsi Riau dapat terlaksana dengan baik dan target yang ditetapkan bisa tercapai. Salam Lima Jari.